Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Nilai Ekonomi Merak Hijau (Pavo Muticus) Untuk Kesenian Reog Ponorogo

Ego, Lion Sakty (2023) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Nilai Ekonomi Merak Hijau (Pavo Muticus) Untuk Kesenian Reog Ponorogo. Other thesis, Universitas Wijaya Putra.

[img] Text (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Nilai Ekonomi Merak Hijau (Pavo Muticus) Untuk Kesenian Reog Ponorogo)
Skripsi_Ego Lion Sakty - Ego lion sakty.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penangkaran merak hijau jawa di Ponorogo dan Madiun. Berikutnya untuk mengetahui keragaman pemanfaatan, dan untuk menghitung nilai ekonomi masyarakat tentang merak hijau berdasarkan pemanfaatan di Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan analisis secara deskriptif. Untuk mengetahui tingkat daya tetas telur, morbiditas dan mortalitas dengan analisis kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapang, wawancara, kuisioner, dan studi literatur. Pengrajin reog di Kabupaten Ponorogo sebanyak 31 pengrajin namun yang memanfaatkan merak hijau berjumlah 58% sehingga cukup banyak bahan baku merak hijau yang dibutuhkan oleh pengrajin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ukuran kandang merak hijau jawa di Ponorogo (panjang 6 m, lebar 4 m, tinggi 10 m) mencukupi. Ukuran kandang merak hijau jawa di Madiun (panjang 4 m, lebar 4 m, tinggi 6 m) juga mencukupi. Jenis pakan baik kuantitas dan kualitas di Ponorogo dan Madiun mencukupi. Perbedaan yang paling menonjol dalam penangkaran di dua lokasi penelitian ini adalah dalam hal tingkat penetasan telur, morbiditas dan mortilitas. Di Ponorogo jumlah telur yang menetas adalah 5 butir dari jumlah total telur 14 butir (dari 3 indukan) dengan persentase daya tetas telur 36,6 % sedangkan di Madiun tidak ada telur yang menetas sama sekali dari 15 butir telur (dari 3 indukan) dengan persentase daya tetas telur 0%. Di Ponorogo dua ekor merak hijau mati karena terserang penyakit pulorum dan masuk angin sedangkan di Madiun tidak ada merak hijau yang mati maupun terserang penyakit. Tingkat keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di Ponorogo I dari segi reproduksi lebih berhasil karena ada penetesan telur merak hijau jawa sedangkan di Madiun tidak ada telur yang menetas sama sekali. Tingkat keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di Ponorogo dari segi morbiditas dan mortalitas tidak berhasil karena terdapat merak hijau jawa yang terserang penyakit dan mati sedangkan di Madiun tidak ada merak hijau jawa yang terserang penyakit dan mati. Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di Ponorogo dan Madiun berdasarkan ukuran kandang, pakan, habitat buatan, kesehatan, keberhasilan menetaskan telur, dan mengatasi gangguan. Nilai ekonomi merak hijau termasuk dalam skala mikro sebesar Rp 50.000.000 sehingga dapat menghasilkan ekonomi masyarakat Ponorogo meskipun masih berskala kecil. Kesenian Reog Ponorogo yang menjadi ciri khasnya adalah dadak merak yang dapat bertahan selama 5 taun dalam perawatan. Perwatan yang paling utama adalah menjaga kebersihan serta kelembaban suhu ruangan agar bulu tidak mudah rontok. Kabupaten Ponorogo setiap tahun menyelenggarakan festival yang bertujuan mengenalkan kebudayaan pada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia sehingga pada festival ini kebutuhan merak meningkat dikarenakan setiap paguyuban harus menampilkan kesenian reognya terutama dadak merak.
Kata kunci: penangkaran, merak hijau, dadak merak

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: penangkaran, merak hijau, dadak merak
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Rifki Yusuf Meidiansyah, A.Md. Lib.
Date Deposited: 12 Feb 2024 07:17
Last Modified: 12 Feb 2024 07:17
URI: http://eprints.uwp.ac.id/id/eprint/5467

Actions (login required)

View Item View Item