Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia

Taufiqurrahman, Taufiqurrahman and Endarto, Budi and wijaya, Andy Usmina and Hadi, Fikri and wibowo, Dani Teguh and Alam, Arief Syahrul and Chamdani, Chamdani and Indradjaja, Nobella and Daim, Nuryanto Ahmad and Abadi, Suwarno and Bayuaji, Rihantoro (2023) Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia. KYTA (Anggota IKAPI), Yogyakarta. ISBN 978-623-396-133-2

Text (Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia) E-Book Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia_Persembahan 60 Tahun Dr Taufiqurrahman.pdf Download (2MB)

Abstract

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa, atas segala Karunia Rahmat dan Nikmat yang diberikan sehingga buku yang berjudul “Bunga Rampai : Potret Hukum Kontemporer di Indonesia – Persembahan 60 Tahun Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum.” dapat terselesaikan dengan baik. Suatu negara, lazimnya seperti halnya manusia, ia tidak dapat berdiri sendiri dan akan selalu membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan akan keberlangsungan dari negara itu sendiri. Akibatnya, setiap negara pasti akan menjalin hubungan, pada konteks ini ialah hubungan internasional. Namun terkadang dalam proses hubungan internasional, timbul suatu permasalahan hukum. Ketika masing-masing para pihak berusaha menyelesaikan permasalahan hukum seringkali mengalami kendala. Salah satunya ialah dikarenakan masing-masing negara memiliki kedaulatan, termasuk di dalamnya ialah kedaulatan hukum nasional yang pada akhirnya juga mempengaruhi karakter hukum masingmasing. Perbedaan karakter hukum antar negara tersebutlah yang akhirnya mempersulit proses penyelesaian permasalahan hukum. Secara garis besar, terdapat 2 (dua) pemikiran dalam penentuan hukum yang berlaku, yaitu Universalis (Universalist) dan Partikularis (Particularist). Para Universalis menyatakan bahwa kaidah-kaidah Hukum Internasional seharusnya diorientasikan untuk menjamin hasil yang seragam. Keseragaman dapat dicapai melalui kesetaraan antara hukum asing dengan hukum dari forum yang menangani perkara tersebut (lex forum). Berlainan dengan para Universalis, para Partikularis menghendaki adanya keselarasan antara kaidah-kaidah hukum substantif hukum asing dengan kebijakan umum dari negara forum. Kebijakan publik dari negara forum diharapkan berlaku secara langsung dalam penerapan hukumnya dan penentuan penerapan hukum asing. Menurut pandangan i Partikularis, keseragaman (uniformity) dan kesetaraan (equality) hanyalah merupakan tujuan kedua dalam penyelesaian sengketa pilihan hukum. Oleh karena itu, beliau menawarkan jalan tengah yaitu konvergensi antara pandangan universalis dan particularis dengan cara membangun suatu argumentasi baru berupa Paradigm of Universalistic Particularistic dalam konteks reformasi hukum di Indonesia. Pemahaman dari konsep konvergensi tersebut ialah menekankan bahwa pembangunan hukum ekonomi nasional mengikuti perkembangan dinamika komunitas internasional melalui penerapan pengaturan atau framework perdagangan internasional idealnya juga harus memperhatikan tujuan dan kepentingan nasional. Secara pribadi saya menyambut gembira serta memberikan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku “Bunga Rampai: Potret Hukum Kontemporer di Indonesia – Persembahan 60 Tahun Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum.”. Tujuan diterbitkannya buku ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai literatur hukum baik bagi akademisi maupun praktisi hukum yang ingin mengetahui dan mengkaji potret hukum kontemporer di Indonesia dari sudut pandang teori konvergensi hukum yang dikembangkan oleh Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum. Akhir kata, saya sampaikan selamat atas terbitnya buku yang berjudul “Bunga Rampai: Potret Hukum Kontemporer di Indonesia – Persembahan 60 Tahun Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum.”. Semoga buku ini dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan sistem hukum nasional di Indonesia.

Actions (login required)

View Item