Perlindungan Hukum Bagi Korban Kejahatan Love Scam

Nindi, Bimantari (2023) Perlindungan Hukum Bagi Korban Kejahatan Love Scam. Other thesis, Universitas Wijaya Putra.

Text (Perlindungan Hukum Bagi Korban Kejahatan Love Scam) NINDI BIMANTARI-SKRIPSI (LLENGKAP + TTD).pdf Restricted to Registered users only Download (663kB)

Abstract

1. Penipuan merupakan salah satu tindak pidana yang melibatkan adanya pembohongan atau pengelabuhan terhadap orang lain dengan maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi atau keuntungna bagi pihak lain secara tidak sah. Love scam merupakan suatu modus penipuan berkedok asmara melalui situs online baik itu sebagai pacar atau dijadikan pasangan hidup. Menurut hukum pidana yang ada di Indonesia saat ini tindak pidana love scam diatur dalam dua peraturan perundangundangan yaitu didalam pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun dalam penerapannya dasar hukum tindak pidana love scam yaitu dengan pasal 28 ayat (1) jo pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sedangkan untuk pasal 378 KUHP diterapkan pada kasus penipuan tanpa melalui media elektronik. 2. Perlindungan hukum terdiri dari 2 bagian yaitu yang pertama perlindungan hukum preventif (upaya pencegahan), yang kedua perlindungan hukum represif (upaya memberikan sanksi). Perlindungan hukum bagi korban mengenai tindak pidana love scam di Indonesia merujuk kepada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Hukum Saksi dan Korban. Berbagai cara perlindungan hukum yang dapat diberikan bagi korban love scam yang dimana jenis perlindungan yang diberikan ditentukan oleh korban yang sudah dirugikan.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Love Scam

Actions (login required)

View Item