Atmosfer Akademik & Tingkat Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta

Mardianah, Fitrah and Budiyanto, Budiyanto and Suhermin, Suhermin (2022) Atmosfer Akademik & Tingkat Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta. Literasi Nusantara Abadi, Malang. ISBN 978-623-329-961-9

Preview	Image (Caver buku) Caver.jpeg Download (365kB) | Preview
	Text (Atmosfer Akademik & Tingkat Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta) ATMOSFER AKADEMIK & TINGKAT KINERJA DOSEN PERGURUAN TINGGI SWASTA.pdf Restricted to Registered users only Download (745kB) | Request a copy

Abstract

Hakikat Atmosfer Akademik Suasana akademik atau atmosfer akademik merupakan kondisi yang harus mampu diciptakan untuk membuat proses pembelajaran di perguruan tinggi berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan. Atmosfer akademik menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik. Berhubungan dengan interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Atmosfer akademik juga menjadi salah satu komponen yang memberikan pengaruh signifikan untuk menghasilkan kualitas luaran. Atmosfer akademik merupakan komponen evaluasi diri yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis, berkelanjutan, serta dipergunakan sebagai salah satu komponen penjamin mutu. Atmosfer akademik memang bukan komponen fisik yang dapat diukur dengan suatu tolok ukur yang jelas. Namun, atmosfer akademik yang berkualitas akan mampu dikenali dan dirasakan. Identifikasi dan upaya untuk melakukan perubahan serta perbaikan dari komponen pendukung terbentuknya atmosfer akademik yang kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran (transformasi-produktif) yang berkualitas. Penetapan standar atmosfer akademik meliputi standar etika akademik dan standar budaya akademik. Etika akademik dapat direpresentasikan sebagai etika dosen dan mahasiswa yang akan memberikan jaminan mutu proses interaksi keduanya. Dengan demikian, etika akademik dapat diartikan sebagai ketentuan yang menyatakan perilaku baik atau buruk dari para anggota sivitas akademika. Budaya akademik yang mendasari suasana akademik menempatkan dosen bukan sebagai pemegang kebenaran mutlak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan budaya akademik di perguruan tinggi yaitu melalui kegiatan membaca, meneliti, dan menulis. Fasilitas sarana dan prasarana, perpustakaan dengan adanya buku teks, referensi dan jurnal, serta laboratorium yang memadai dapat memberikan nilai tambah dari segi nilai kognitif. Selain itu, kegiatan menulis hasil penelitian yang kemudian disampaikan dalam forum ilmiah dan/atau diterbitkan dalam Fitra Mardiana, Budiyanto, Suhermin 3 jurnal ilmiah merupakan salah satu standar budaya akademik yang harus dipenuhi oleh dosen maupun mahasiswa.

Actions (login required)

View Item