Model & Strategi Difusi Inovasi Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Badan Usaha Milik Desa

- (2018) Model & Strategi Difusi Inovasi Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Badan Usaha Milik Desa. -.

	Text (Model & Strategi Difusi Inovasi Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Badan Usaha Milik Desa) Model Strategi Difusi Yuni - Sri Juni Woro Astuti.docx Download (170kB)
Preview	Text (Hasil Plagiarisme) Model Sistem Responsibilitas Dan Akuntabilitas “Gapura Kota Model” (1).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Keterbelakangan dan kemiskinan masih menjadi masalah pembangunan yang berkepanjangan. Dalam rilis terbaru BPS, jumlah penduduk miskin per September 2016 mencapai 27,76 juta orang (10,70 persen). Jumlah ini menurun 250 ribu orang dibandingkan Maret 2016 yang tercatat 28,01 juta orang (10,86 persen). Namun hal yang perlu dicermati adalah disparitas jumlah penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan. Berdasarkan data September 2016, jumlah penduduk miskin di perdesaan 17,28 juta orang (13,96 persen), sedangkan di perkotaan 10,49 juta orang (7,73 persen) (http://www.transformasi.org /id/pusat-kajian/berita/perkotaan/).
Desa memang masih selalu dikonotasikan dengan keterbelakangan dan kemiskinan, sehingga mendorong pemerintah pusat untuk mengalokasikan sejumlah dana guna mempercepat pembangunan dan pengentasan kemiskinan di perdesaan. Diharapkan dengan pengalokasian sejumlah dana yang cukup besar tersebut, desa mampu menjadi pusat -pusat pemtumbuhan ekonomi yang pada gilirannya akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakatnya. Namun persoalan tidak sesederhana itu, ketersediaan dana yang memadai saja tanpa adanya konsep atau gagasan kreatif untuk menghasilkan inovasi tentu belum mampu menyelesaikan permasalahan mendasar penyebab kemiskinan dan keterbelakangan. Untuk mengatasi problem utama pembangunan ekonomi diperlukan suatu terobosan baru yang dapat mengakselerasi hasil-hasil pembangunan sebagai mana yang diharapkan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat dengan BUMDes merupakan salah satu bentuk inovasi yang diproyeksikan muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan. UU No 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan payung hukum atas BUMDes sebagai pelaku ekonomi yang mengelola potensi desa secara kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Namun sebagai sebuah inovasi tentunya belum sepenuhnya dapat berjalan dengan optimal. Kenyataannya banyak desa yang gagal menjalankan BUMDes dikarenakan kurang siapnya desa dan potensi yang minim dari desa.

Actions (login required)

View Item