Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Budidaya Melon Hidroponik (Studi Kasus: Di Upt Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur)

Wilhemus, Irinius Kondo (2021) Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Budidaya Melon Hidroponik (Studi Kasus: Di Upt Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur). Other thesis, Universitas Wijaya Putra.

[img] Text (Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Budidaya Melon Hidroponik (Studi Kasus: Di Upt Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur))
SKRIPSI W.pdf
Restricted to Registered users only

Download (923kB)

Abstract

Buah melon yang dibudidayakan di UPT PATPH ditujukan untuk komersial sebagai sarana petik buah di UPT PATPH dan pemenuhan konsumsi pengunjung. Oleh karena itu, UPT PATPH melakukan produksi melon secara berkesinambungan. Untuk itu dalam melakukan produksi diperlukan suatu tahapan budidaya yang baik agar mendapatkan produksi buah yang unggul. Melon hidroponik yang diusahakan secara komersial dapat mendatangkan keuntungan yang lebih banyak. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis kelayakan budidaya melon hidroponik UPT PATPH setelah dilakukan reinvestasi solar tuff dan screen net berdasarkan kelayakan finansial. (2) Menganalisis sensitivitas kelayakan finansial budidaya melon hidroponik UPT PATPH apabila terjadi perubahan biaya dan pendapatan. Analisis kelayakan finansial budidaya melon hidroponik untuk melihat layak atau tidak budidaya melon hidroponik melalui perhitungan BEP, NPV, IRR, Profitability Index (PI), Payback Periode dan Analisis sensitifitas. Hasil analisis kelayakan finansial budidaya melon hidroponik pada UPT PATPH 100% modal sendiri dinyatakan layak. Hal ini ditandai dengan nilai NPV positif Rp. 58.678.244. IRR 22,8% lebih besar dari tingkat suku bunga sebesar 14%. Nilai PI sebesar 1,37 lebih besar dari satu. Payback Periode selama 6 tahun 11 bulan. Hasil analisis sensitivitas dari budidaya melon hidroponik pada PT. MUS dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) 100% modal sendiri, hasil analisis secara parsial: harga benih melon, nutrisi, dan upah tenaga kerja naik 9% dapat dikatakan layak. Hasil analisis secara simultan dengan kenaikan harga benih melon, nutrisi dan upah tenaga kerja sebesar 9% dinyatakan layak. Dinyatakan layak karena nilai NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga (14%), PI lebih besar dari satu, dan dapat mengembalikan reinvestasi kurang dari umur proyek (10 tahun). Hasil analisis dengan asumsi penurunan pendapatan sebesar 10% dikatakan tidak layak. Dinyatakan tidak layak karena nilai NPV bernilai negatif, IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga (14%), PI lebih kecil dari satu, dan tidak dapat mengembalikan reinvestasi selama umur proyek 10 tahun. (b) 20% pinjaman 80% modal sendiri, hasil analisis secara parsial: harga benih melon, nutrisi, dan upah tenaga kerja naik 9% dapat dikatakan layak. Hal in ditandai dengan NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga (14%), PI lebih besar dari satu, dan dapat mengembalikan reinvestasi kurang dari umur proyek (10 tahun). Hasil analisis secara simultan dengan kenaikan harga benih melon, nutrisi dan upah tenaga kerja sebesar 9% dinyatakan tidak layak. Hasil analisis dengan asumsi penurunan pendapatan sebesar 10% dikatakan tidak layak. Dinyatakan tidak layak karena nilai NPV bernilai negatif, IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga (14%), PI lebih kecil dari satu, dan tidak dapat mengembalikan reinvestasi selama umur proyek 10 tahun.
Kata kunci : kelayakan, agribinis, melon

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: kelayakan, agribinis, melon
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Rifki Yusuf Meidiansyah, A.Md. Lib.
Date Deposited: 13 Mar 2023 04:09
Last Modified: 13 Mar 2023 04:09
URI: http://eprints.uwp.ac.id/id/eprint/4765

Actions (login required)

View Item View Item