Analisi Tata Niaga Kacang Panjang Di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

Delvina, Nasti (2018) Analisi Tata Niaga Kacang Panjang Di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik. Other thesis, Universitas Wijaya Putra.

[img] Text (Analisi Tata Niaga Kacang Panjang Di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik)
Delvi Skripsi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (722kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi usahatani kacang panjang yang sudah mulai banyak di budidayakan di Kecamatan Kedamean Gresik. Usahatani kacang panjang yang diusahakan para petani tersebut masih dalam skala kecil. Kondisi tersebut dapat dilihat dari luasan produksi yang masih minim. Skala usaha yang kecil menghasilkan produksi yang terbatas sehingga berpengaruh terhadap pendapatan para petani. Disamping itu, di yang tepat harus dapat memberikan keuntungan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh petani. Keuntungan yang memuaskan diperoleh dengan memilih saluran tataniaga yang efisien. Terkait dengan karakteristik kacang panjang yang tidak tahan lama, maka kondisi ini juga memungkinkan adanya masalah dalam penanganan pasca panen dan proses distribusi kacang kapri dari produsen hingga konsumen akhir. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakaukan dengan wawancara langsung dengan petani, sedangkan data sekunder di peroleh dari BPS dan sumber lain yang relevan. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel dan diberikan penjelasan secara deskriptif. Analisis usahatani kacang panjang yang dilakukan adalah analisis pendapatan dan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C). Analisis marjin tataniaga digunakan untuk melihat tingkat efisiensi tataniaga kacang panjang. Besarnya marjin tataniaga pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya-biaya tataniaga dan keuntungan yang diperoleh lembaga tataniaga. Besarnya total biaya usahatani kacang panjang dengan system monokultur untuk total biaya diperhitungkan Rp 2.193.394,70 (87,23 persen dari biaya total) sedangkan untuk total biaya tetapnya Rp 321.127,84 (12,77 persen dari biaya total). Pengeluaran terbesar dari petani golongan ini terdapat pada media kacang panjang untuk merambat yaitu ajir dan tenaga kerja, karena dengan luasan yang lebih membutuhkan banyak ajir dan tenaga kerja. Dari hasil tersebut sistem penanaman yang berbeda membutuhkan biaya yang berbeda pula. Petani dalam luasan ratarata dengan sistem monokultur membutuhkan biaya yang lebih besar. Hal ini dipengaruhi oleh luas areal lahan yang lebih luas untuk monokultur. Petani dengan system monokultur, besarnya pendapatan bersih yang diperoleh adalah Rp 11.696.170,83 dengan nilai R/C rasionya 1,98 yang artinya setiap Rp 100 biaya yang dikeluarkan petani akan menghasilkan imbalan penerimaan sebesar Rp 198. Dari 30 responden ada dua pola saluran tataniaga yang terdapat di kecamatan Kedamean yaitu pola I petani ke koperasi sebesar 60 persen dan pola II ke pedagang pengumpul sebesar 40 persen. Besarnya total margin pada pola I Rp 9.200 dan pola II Rp 4.500. Dari kedua saluran tataniaga tersebut mempunyai karakteristik berbeda. Kacang kapri yang masuk ke pasar tradisional mempunyai kualitas yang lebih rendah namun jumlahnya banyak. Sedangkan untuk kacang panjang yang lebih bagus dipasarkan ke supermarket namun dengan jumlah lebih sedikit. Berdasarkan marjin tataniaga pola dua memiliki marjin yang kecil tapi dengan Farmer’s Share yang lebih besar.
Kata Kunci : Tataniaga, Kacang panjang, Farmer’s Share

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Tataniaga, Kacang panjang, Farmer’s Share
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Rifki Yusuf Meidiansyah, A.Md. Lib.
Date Deposited: 04 Oct 2022 03:48
Last Modified: 04 Oct 2022 03:48
URI: http://eprints.uwp.ac.id/id/eprint/3709

Actions (login required)

View Item View Item