Strategi Pengembangan Dan Analisis Usaha Agribisnis Wortel (Daucus Carota L.) Di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan

Nafiah, Nafiah (2021) Strategi Pengembangan Dan Analisis Usaha Agribisnis Wortel (Daucus Carota L.) Di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Other thesis, Universitas Wijaya Putra.

Text (Strategi Pengembangan Dan Analisis Usaha Agribisnis Wortel (Daucus Carota L.) Di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan) SKRIPSI NAFIAH.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani wortel; mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan agribisnis wortel; mengetahui alternatif strategi; dan mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis wortel. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu Kabupaten Pasuruan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis usahatani untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan, analisis SWOT berupa matriks SWOT dan QSPM. Dari analisis hasil penelitian diketahui besarnya biaya usahatani wortel adalah Rp 4.480.636,89 per usahatani dan Rp 21.713.630,49 per hektar; besarnya penerimaan adalah Rp 8.766.666,67 per usahatani dan Rp 42.897.808,02 per hektar; serta besarnya pendapatan adalah Rp 4.286.029,77 per usahatani dan Rp 21.184.177,42 per hektar. Identifikasi faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan adalah tanaman wortel tahan terhadap perubahan iklim, diversifikasi produk olahan wortel, kualitas bibit terkontrol, pengalaman berusahatani wortel lama, aktif dalam kelembagaan petani, hubungan baik petani dengan pihak lain (penyedia saprodi, penebas, dan koperasi), dan aktif dalam even-even bisnis. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan adalah permodalan kurang, SDM petani rendah, ketergantungan petani kepada pedagang, sifat hedonisme petani, peralatan usahatani yang masih sederhana, dan kurang konsistennya petani dalam hal menjual bibit. Faktor-faktor ekternal yang menjadi peluang adalah ketersediaan saprodi selalu ada (saprodi memadai), permintaan wortel tinggi, adanya mesin pencuci wortel, komitmen pemerintah untuk mengembangkan kios agropolitan dan Pasar lelang, adanya kemudahan akses perbankan, dan keterjaminan air. Faktor-faktor ekternal yang menjadi ancaman adalah fluktuasi harga saprodi, harga wortel dari luar Tutur yang kompetitif, pilihan konsumen pindah ke wortel luar Tutur, kurangnya perhatian pemerintah tentang pemberian modal dan lemahnya koordinasi antar lembaga terkait, serta rendahnya fasilitas perkreditan. Alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah mengoptimalkan potensi SDA dan diversifikasi produk olahan wortel yang didukung dengan tanaman wortel yang tahan terhadap perubahan iklim, pengalaman petani dalam usahatani untuk meningkatkan produksi, produktivitas wortel, dan meningkatkan pendapatan petani, serta lebih memanfaatkan mesin pencuci wortel agar waktu yang digunakan untuk mencuci dan kualitas wortel yang dicuci bagus; membina dan mempertahankan hubungan baik dengan pihak lain (penyedia saprodi, penebas, pemerintah, koperasi, dan perbankan) penyediaan agunan, mengurangi resiko, dan menjaga kontinuitas produksi; memperkuat kerja kelompok tani agar para petani mau melakukan pemanenan sendiri, mengembangan koperasi sebagai pusat informasi masalah petani, penggalangan dana dan gagasan petani untuk meningkatkan pengembangan agribisnis wortel; memanfaatkan pembangunan dan pengembangan kios agropolitan dan mengikuti pasar lelang hortikultura. Prioritas strategi adalah melakukan memperkuat kerja kelompok tani agar para petani mau melakukan pemanenan sendiri, mengembangan koperasi sebagai pusat informasi masalah petani, penggalangan dana dan gagasan petani untuk meningkatkan pengembangan agribisnis wortel.
Kata kunci : strategi pengembangan, agribinis, wortel

Actions (login required)

View Item