ANALISIS PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPN OLEH PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PADA CV. XPRESS CLEAN BERSAUDARA

SETIONO, SETIONO (2014) ANALISIS PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPN OLEH PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PADA CV. XPRESS CLEAN BERSAUDARA. Other thesis, UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA.

Text (ANALISIS PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPN OLEH PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PADA CV. XPRESS CLEAN BERSAUDARA) 12.pdf Restricted to Registered users only Download (878kB)

Abstract

ABSTRAK Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Salah satu jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah adalah Pajak Pertambahan Nilai. Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa laundry. jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode deskriptif dan kualitatif yaitu mengumpulkan data-data yang diperlukan yang berasal dari perusahaan dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan yang akan memberikan gambaran mengenai penerapan penghitungan Pajak Pertambahan Nilai apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlakudan pengaruhnya terhadap laporan laba rugi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan kewajiban perpajakannya tidak pernah mengalami keterlambatan dalam hal penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai terutang dengan menggunakan SPT Masa PPN 1111 DM dalam bentuk data elektronik. Dalam hal penghitungan Pajak Pertambahan Nilai terutang perusahaan menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan, dimana Pajak Masukan yang dapat dikreditkan adalah sebesar 60% dari Pajak Keluaran. Penggunaan pedoman ini memberikan keuntungan bagi perusahaan atas selisih antara Pajak Keluaran yang telah dipungut dengan Pajak Pertambahan Nilai terutang atau yang telah disetor ke Kas Negara. Pada laporan keuangan selisih tersebut akan muncul sebagai pendapatan lain-lain perusahaan sebagai selisih pajak masukan 6%. Penyajian laporan laba rugi terdapat sedikit kekeliruan pada akun harga pokok penjualan diganti menjadi pemakaian bahan dan akun gaji operator dan upah tenaga kerja cuci diganti menjadi upah tenaga kerja langsung.

Actions (login required)

View Item