ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK MASUKAN DAN PAJAK KELUARAN TERHADAP PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. MITRA SINERGI SURABAYA

ANDRIANI, ANDRIANI (2014) ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK MASUKAN DAN PAJAK KELUARAN TERHADAP PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. MITRA SINERGI SURABAYA. Other thesis, UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA.

[img] Text (ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK MASUKAN DAN PAJAK KELUARAN TERHADAP PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. MITRA SINERGI SURABAYA)
0.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dalam menjalankan pemerintahannya suatu negara membutuhkan pendapatan atau penghasilan. Pendapatan itu berasal dari berbagai sumber, salah satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang–Undang, bersifat dipaksa dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Pajak merupakan penerimaan strategis untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara. Hal ini terlihat secara nyata, kontribusi pajak di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara terlihat naik dari tahun ke tahun. Setiap perusahaan yang ada, baik perusahaan jasa, perdagangan maupun industri sekalipun yang memenuhi kriteria sebagai wajib pajak menurut ketentuan perpajakan tidak terlepas dari kewajiban untuk membayar pajak. Salah satu kewajiban perpajakan yang harus dilaksanakan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia adalah Pajak Pertambahan Nilai Sistem pemungutan pajak yang bersifat witholding system yang diterapkan pada sistem PPN yang dianut di Indonesia yaitu sistem yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Pajak Masukan merupakan PPN yang seharusnya sudah dibayar Pengusaha kena pajak karena perolehan Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak di dalam daerah pabean dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean. Pajak keluaran adalah PPN yang terutang yang wajib dipungut oleh Perusahaan Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, Penyerahan Jasa Kena Pajak atau ekspor Barang Kena Jasa. Pengkreditan atau pembayaran Pajak Keluaran terhadap Pajak Masukan apabila Pajak keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan, maka yang terjadi adalah PPN tersebut kurang bayar. Kurang bayar tersebut sebagai Wajib Pajak harus menyetorkannya ke kas Negara. Pajak Masukan lebih besar dari pada Pajak Keluaran yang terjadi adalah PPN lebih bayar. Lebih bayar tersebut dapat dimintakan kembali dalam bentuk uang (restitusi) atau dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya Pengenaan PPN dilaksanakan berdasarkan sistem faktur, sehingga atas penyerahan barang dan atau penyerahan jasa wajib dibuat Faktur Pajak sebagai bukti transaksi penyerahan barang/jasa. Hal ini merupakan ciri khas dari PPN karena Faktur Pajak merupakan pungutan pajak yang bagi pengusaha yang dipungut pajak dapat dikreditkan dengan jumlah pajak yang terutang. Sebagai perwujudan dari self assessment system, perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai untuk setiap masa pajak mutlak dilakukan oleh pengusaha kena pajak. Dengan menyadari pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku, maka perlu diadakan analisa perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat sejauh

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Perhitungan, Pelaporan, Pajak Pertambahan Nilai
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Mudah Perpustakaan
Date Deposited: 03 Mar 2021 04:10
Last Modified: 03 Mar 2021 04:10
URI: http://eprints.uwp.ac.id/id/eprint/1817

Actions (login required)

View Item View Item